Pentingnya Kesehatan Mental untuk Menjadi Perempuan yang Bahagia


 


        Coffee for Change kali ini begitu spesial karena bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Permata Hati yang pertama, yang juga bertepatan dengan Hari Kesehatan Mental Dunia. Mengusung Tema “Pentingnya Kesehatan Mental untuk Menjadi Perempuan yang Bahagia” bersama Pemateri Elsy Junilia, S.Psi., M.Psi. (Psikolog), Permata Hati berharap dapat memainkan perannya sebagai wadah dalam membantu perempuan-perempuan mengurai masalahnya, dapat menikmati hidup, dan menjadi perempuan yang bahagia. Karena mengingat saat ini, perempuan memainkan banyak sekali peran sosial sehingga sering mengalami tekanan akibat pekerjaan dan keluarga. Jadi, memenuhi tuntutan tiap peran dan menjalani kehidupan yang sehat sekaligus bukanlah sesuatu yang mudah. Berikut rangkuman Coffee for Change #3 bersama Elsy Junilia, S.Psi., M.Psi.:

Apa itu “Sehat Secara Mental”?

    Sehat secara mental itu maknanya sangat luas sekali. Kesehatan mental yang baik itu saling mempengaruhi satu sama lain baik secara fisik ataupun emosional, sehingga secara umum dapat dinilai dengan melihat kemampuan individu untuk kembali beraktivitas dan kembali maksimal dalam menjalalankan perannya. Kata kuncinya adalah Kebermaksimalan atau keberfungsian individu dalam memainkan perannya, baik di ruang publik, ruang  kerja, atau di ruang sosial, sehingga pada saat tampil dalam peran apapun yang dipilihnya itu bisa maksimal dalam meningkatkan potensi dirinya. 

Pentingnya Punya Kesehatan Mental yang Baik

    Memiliki kesehatan mental yang baik itu sama pentingnya dengan Kesehatan fisik karena keduanya berhubungan satu sama lain. Karena kesehatan fisik bisa mempengaruhi kesehatan mental sementara kesehatan mental juga bisa mempengaruhi kesehatan fisik. 

Hal-hal yang Mempengaruhi Kesehatan Mental

    Symptoms awal kita memiliki kesehatan mental yang kurang baik justru dapat terlihat dari kegiatan ringan sehari-hari yang kita lakukan, perhatikan hal-hal berikut agar kita kembali sadar dan bisa lebih mampu aware terhadap diri dalam merawat kesehatan mental kita. 

1. Kemampuan Merawat Diri
        Terkadang kita lebih mengutamakan hal-hal di luar kita sehingga kita mengabaikan hal-hal yang di diri kita. Kita terlalu terforsir dalam mengerjakan hal-hal di luar kita hingga abai dalam merawat diri, padahal simtom awal seorang yang memiliki gangguan mental adalah malas mandi. Tidak perlu mahal-mahal dalam merawat diri, cukup dengan mandi teratur dan selalu memperhatikan kebersihan diri. 

2.   Tidak Perlu takut dengan Penilaian Orang Lain terhadap Diri Kita.
        Asumsi/ Penilaian orang lain terhadap kita itu adalah faktor di luar kendali kita, artinya kita tidak bisa mengendalikan apa yang dipikirkan orang lain terhadap kita, sehingga penilaian orang lain itu tidaklah penting selama apa yang kita lakukan itu sudah benar dan sesuatu hal yang baik, jadi tidak perlu takut dengan penilaian orang lain.

3. Bagaimana Kita Memberikan Kesempatan Pada Diri untuk Terus Belajar dan Bertumbuh.

        Banyak kejadian utamanya yang sudah menikah itu menarik diri dari kehidupan sosial entah karena dirinya sendiri atau karena dilarang oleh pasangannya. Kita perlu memperluas ruang gerak dan kreatifitas kita agar mampu menjaga pikiran kita tetap baik dengan menyalurkannya pada kegiatan-kegiatan lain yang bermanfaat seperti bersosialisasi, berkomunitas, dst. 

Hubungan Kesehatan Mental dengan Kebahagian Diri

        Kesehatan mental dengan kebahagian diri itu sangat berpengaruh. Namun yang perlu diperhatikan, kadang kesehatan mental itu tidak selalu karena faktor yang menyerang mental, misalnya stres, depresi ataupun traumatik, tapi juga bisa karena asupan yang kita konsumsi, hormon, kurang istirahat, ataupun identitas (gen) yang diturunkan, sehingga karena tidak berdiri sendiri dan saling berhubungan, kita perlu mengenali dulu gejala yang kita alami itu penyebabnya apa? 

        Sementara kebahagiaan sendiri setiap individu punya definisi, persepsi dan tolak ukurnya masing-masing. Ada yang bahagia dengan penuh perjuangan, ada yang bahagia karena bisa saling berbagi, dst. Namun memang alangkah mudahnya kita bisa mencari cara dengan melatih diri bahagia dari resource (sumber) yang sederhana, dari hal-hal kecil dalam hidup kita yang mampu kita syukuri. 

Selengkapnya bisa nonton di:



Notulen: Noer Zein 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar