Oleh: April Hatni
Editor: Rina Sumaryati
Ketika mendengar atau membaca kata "excellent" yang terbayang di benak kita biasanya adalah sesuatu yang sempurna, tanpa cela, serba teratur, bahkan hidup ideal yang sulit dicapai.
Padahal dalam konteks keluarga, excellent bukan berarti tanpa masalah, justru ini tentang bagaimana kita berproses menjadi lebih baik setiap hari. Family Excellent bukan soal menjadi keluarga paling hebat di mata orang lain, melainkan tentang kesadaran dan usaha bersama untuk saling memahami, mendukung, dan bertumbuh.
Istilah Family Excellent bisa diterjemahkan sebagai keluarga unggul atau luar biasa. Ya, terdengar seperti impian yang muluk-muluk. Siapa, sih, yang tidak ingin mempunyai keluarga yang harmonis, bahagia, dan saling mendukung?
Namun di zaman sekarang, dengan segala kesibukan, distraksi teknologi, dan tekanan ekonomi, wajar jika muncul pertanyaan benarkah kita masih bisa mewujudkan Family Excellent?
Jawabannya adalah: BISA!
Namun, memang tidak mudah, dan bisa jadi caranya tidak sama untuk setiap keluarga. Konsep Family Excellent bukan soal kesempurnaan mutlak, melainkan tentang komitmen untuk terus belajar, bertumbuh, dan beradaptasi bersama.
Apa Itu Family Excellent?
Family Excellent bisa diartikan sebagai upaya sadar untuk membangun keluarga yang:
✅Harmonis dalam komunikasi
✅Kuat dalam nilai-nilai bersama
✅Peduli pada perkembangan emosional setiap anggota
✅Mau menghadapi tantangan dan konflik dengan dewasa
✅Konsisten untuk memperbaiki diri
Ini bukan berarti tidak ada masalah, justru Family Excellent adalah soal bagaimana keluarga memproses masalah secara sehat, saling mendukung dalam tumbuh kembang, dan menciptakan suasana dimana semua anggota merasa diterima dan dihargai
Dalam bahasa sederhana: Family Excellent adalah keluarga yang mau bekerja sama menjadi lebih baik hari deni hari.
Tantangan Mewujudkan Family Excellence di Zaman Sekarang
Banyak orang skeptis karena realita hari ini, bahwa dalam membangun keluarga unggul semakin menantang. Beberapa tantangan tersebut di antaranya:
1. Teknologi dan Distraksi Digital
Anak-anak sibuk dengan gadget. Orang tua juga. Percakapan langsung makin jarang. Kedekatan fisik tidak selalu berarti kedekatan emosional.
2. Tekanan Ekonomi dan Karier
Waktu bersama keluarga jadi terbatas. Orang tua bisa terlalu lelah untuk benar-benar hadir secara emosional.
3. Budaya Instan
Nilai-nilai seperti kesabaran, empati, dan kerja sama sering digantikan oleh keinginan hasil cepat..
4. Perbedaan Generasi
Orang tua dan anak bisa berbeda nilai, gaya hidup, cara melihat dunia, memicu konflik yang tidak mudah dijembatani.
Apakah Masih Mungkin?
Jawabannya: ya!
Namun, bukan dengan standar "keluarga sempurna yang tak pernah bertengkar, melainkan dengan sikap realistis
📍Konflik pasti ada
📍Waktu kadang terbatas
📍Nilai bisa berbeda
Family Excellent adalah seni menghadapi semua itu dengan komitmen untuk tetap belajar, terbuka, dan saling mendukung.
Prinsip - Prinsip Mewujudkan Family Excellent: Proses, Bukan Hasil Instan
Kita perlu jujur pada diri sendiri membangun keluarga unggul atau luar biasa, tidak bisa cepat. Tidak bisa didelegasikan ke sekolah, guru ngaji, atau aplikasi parenting. Keluarga luar biasa dibangun hari demi hari. Kadang berhasil, kadang gagal, tapi harus diulang lagi.
Konsep Excellent berarti selalu berusaha lebih baik dari kemarin, bukan menjadi yang terbaik di mata orang lain.
Kesimpulan
Jadi, mungkinkah mewujudkan Family Excellent di zaman sekarang? Jawabannya: mungkin sekali.
Bukan dalam bentuk keluarga steril tanpa masalah, melainkan keluarga yang mau menghadapi tantangan bersama. Keluarga yang mau saling mendengar, mendukung, dan terus belajar.
Di era yang serba sibuk, serba digital, dan penuh distraksi, justru usaha membangun Family Excellent menjadi lebih penting. Bukan untuk kesempurnaan, tapi untuk menanamkan nilai dan kasih sayang yang akan bertahan, menjadi warisan terbaik untuk anak-anak kita kelak.
Referensi: Berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar