Perjalanan Menyelenggarakan Coffee for Change Permata Hati Ibu Pembaharu


Tantangan di ekosistem Ibu Pembaharu kali ini adalah menyelenggarakan Coffee for Change. Coffe for Change adalah acara talk show, dengan menghadirkan bintang tamu yang sudah melakukan sebuah perubahan di dalam hidupnya. Sehingga diharapkan menginspirasi audiens untuk melakukan perubahan yang sama, untuk tujuan hidup yang lebih baik.

Coffe for Change ini mustinya diselenggarakan di periode Mei-Juni. tetapi karena saya sebagai leader komunitas akhir Mei-juni ada agenda ke negara Turkey, jadi saya tidak sempat menyiapkan kegiatan tersebut. Sementara tim Permata Hati sedang banyak tanggung jawab di antaranya menyiapkan materi belajar untuk bulan Mei-Juni, juga sedang menggarap proyek buku antologi Permata Hati. Jadi, jika membebankan tugas menyelenggarakan coffe for change ke tim rasanya tidak adil. Meskipun agenda coffe for change ini sudah saya sampaikan ke tim.  Saya pun tidak bisa konsentrasi, jadi saya pending dulu untuk melaksanakan coffe for change ini, agar saya bisa mindful juga di Turkey.

Bingung juga sebenarnya, mau mengundang siapa? apakah dokter Spog, atau terapis, atau pejuang garis dua yang sudah memiliki anak? karena point yang perlu digaris bawahi adalah, bintang tamu yang akan diundang, sudah membuat suatu perubahan. Teman-teman tim pun bingung, tidak ada ide.

Pucuk di cinta ulam pun tiba. Sekembali dari Turkey, ada yang mengontak saya menanyakan perjalanan saya di Turkey via face book. Dulu beliau juga pernah mengontak, waktu saya ada agenda ke Eropa. Beliau waktu itu tinggal di Eropa, dan beliau belum memiliki anak waktu itu. Dan pernikahan beliau pun sudah cukup lama. 

Lalu saya terpikir untuk mengundang beliau karena saat ini beliau sudah memiliki anak kembar yang cantik-cantik dan saat ini beliau tinggal di Maroko. Saya berpikir beliau sudah melakukan sebuah perubahan untuk hidupnya, yaitu sebagai pejuang garis dua yang akhirnya berhasil memiliki buah hati di usia pernikahannya yang ke-10. Beliau juga terbiasa mengisi kajian-kajian ibu-ibu di sekitar Eropa, jadi saya rasa beliau tepat untuk kami jadikan bintang tamu.

Dan alhamdulillah gayung bersambut. Meskipun beliau cukup padat aktivitasnya, namun beliau bersedia kami undang di coffe for change Permata Hati. Tema yang saya pikir sesuai dengan misi yang dibawa komunitas. Namun karena kepadatan jadwal beliau, beliau baru bisa menyanggupi ditanggal 5 Juli mendatang.




Akhirnya kami memutuskan tema coffe for change yang kami usung kali ini adalah Menjemput Buah Hati ( Kisah Nyata Pejuang Garis Dua ) bersama  mba Imazahra. Seorang pejuang garis dua selama 9 tahun, yang alhamdulillah di tahun ke -10 pernikahan, beliau dan suaminya dikaruniai sepasang putri kembar yang cantik.

Di sini akan bersama-sama menggali,

❤️Bagaimana mba Imazahra melakukan self acceptance (penerimaan diri), selama bertahun-tahun belum dikaruniai anak?

❤️Bagaimana menjaga cinta dengan pasangan, meski lama belum ada anak sebelumnya?

❤️ Apa si yang membuat mba Imazahra tetap optimis berikhtiar, hingga akhirnya Allah anugerhkan putri kembar yang manis-manis.

❤️ Bagaimana mba Ima bersinergi dengan pasangannya untuk tetap berikhtiar menjemput buah hati?

❤️ Apa saja yang mba Ima lakukan, hingga akhirnya bisa hamil, dan lahir anak anak yang sehat?

Dan lain sebagainya.

Demikian proses kami dalam menyelenggarakan agenda Coffe for Change, semoga besok Selasa acara lancar dan bermanfaat bagi kami khususnya di komunitas Permata Hati, dan juga siapa pun yang ikut menyimak acara ini.

Bagi yang berkenan hadir, bisa ikut di sesi zoom

Selasa, 5 Juli 2022

Pukul 16.30-17.30 wib

Pukul 10.30-11.30 waktu Maroko.

Acara ini disupport oleh Ekosistem Ibu Pembaharu, Ibu Profesional.


Penulis: Zakiyah Darojah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar