Aku dan Perjalanan Hidup yang Kusyukuri


Oleh: Wakini Iin Novita Sari

Saya dilahirkan di daerah pedesaan dari keluarga yang cukup, kenapa saya bilang cukup? Karena dalam Islam katanya tidak ada orang yang miskin, adanya orang yang cukup, makanya saya bilang keluarga saya keluarga yang cukup, cukup ya bukan sangat cukup hehhehehe.

Mayoritas di desa saya mata pencahariannya adalah produksi gula merah/gula jawa dari pohon kelapa. Termasuk orang tua saya.

Di kelas 5 SD keluarga saya mendapat musibah, dimana ayah saya yang menjadi tulang punggung terjatuh dari pohon kelapa yg menjadi sumber mata pencaharian kami. Karena musibah itu ekonomi keluarga down, yang tadinya cukup menjadi tidak cukup hehhehe.

Ketika lulus sekolah dasar saya tidak melanjutkan ke jenjang sekolah menengah, karena saya melihat keluarga sangat kesulitan untuk membiayai sekolah saya, terlebih ada adik yang masih SD juga ketika itu. Akhirnya saya diambil oleh sodara yang memiliki toko lumayan besar untuk bantu-bantu di tokonya. Setiap saya diberi uang oleh sodara saya (bayaran), saya serahkan ke ibu saya, untuk membantu keluarga saya. Dan berlangsung hingga beberapa tahun. 


Hingga pada akhirnya saya kenal dengan laki-laki yang ketika itu umurnya jauh di atas saya, yang sekarang menjadi suami saya hehehhehe, kami selisih umur 9 tahun. Ini yang salah satunya saya syukuri saat ini, diberikan pasangan yang cukup dewasa, sabar, ga neko-neko, bijaksana dan penyayang. Dewasa dan sabar menghadapi saya seorang istri yang jauuuuhhhh dari kata dewasa, sabar dan baik. Setelah saya sadari ternyata saya membutuhkan pasangan yang seperti dia (suamiku). Ternyata Allah telah memberikan pasangan untukku sesuai dengan kebutuhanku. Ok baiklah, hingga pada akhirnya dia melamar saya, umur saya ketika itu masih 14 tahun, saya terima lamarannya dan saya meminta waktu untuk menikahi saya 3 tahun lagi, karena mengingat umur saya masih 14 tahun belum bisa buat KTP. Akhirnya di setujui. 6 bulan berlangsung, orang tua saya merasa khawatir dan mengajukan pernikahan kepada pihak keluarga calon suami saya ketika itu. Saya paham kekhawatiran orang tua saya. Karena saking manutnya saya akhirnya saya nurut aja apa kemauan orang tua saya untuk menikah saat itu.

Skip skip skip...

Kami menikah di tahun 2005. Lalu dikaruniai anak di tahun 2008, saat usia saya 17 tahun. Di saat teman-teman saya masih ada yang sekolah, merintis karir... saya sudah berkecimpung di dunia perumahtanggan wkwkwkk. Sibuk mengurusi rumah tangga dan anak. Di tahun 2011 ketika anak saya sudah berumur 2 tahun, saya memutuskan untuk menyusul suami ke Bandung, karena Qodarullah suami bekerja di Bandung. Hingga sekarang (tentunya masih banyak cerita di dalamnya dari tahun 2011 hingga tahun 2023 saat ini).

Anak saya udah besar, suami memberikan kebebasan, punya pekerjaan yang fleksibel.... inilah saatnya saya menikmati masa-masa muda yang terskip wkwkwkkwk (tentunya banyak cerita juga di dalamnya).

Belajar banyak hal. Mengeksplor banyak hal. Hingga di pertemukan komunitas yang keren banget masyaAllah....PERMATA HATI.

Awalnya dulu di tahun 2015/2016 saya bergabung di bisnis MLM, kalau temen-teman pernah denger ORIFLAME, nah itu dulu saya pernah bergabung di situ. Waktu itu upline saya memberi tahu/mengarahkan untuk mengikuti FBnya mas Arif RH, saya baca-baca tulisan-tulisan beliau, lalu di dalam FB-nya beliau menginfokan chanel youtube-nya, saya pindah ke Youtube: "ARIF RH VIBRASI". dan FB saya off-kan hingga sekarang. Di youtube beliau menginfokan akun IG nya... lalu saya download IG dan mem-follow akunnya beliau, nah dari IG itulah saya mengetahui  IG: "Zakiyah Darojah" istri beliau... lalu kemudian saya follow beliau juga. 

Tapi sebelumnya saya pernah melakukan pembelian bukunya mas Arif, menghubungi mas Arif lalu diarahkan ke mbak Zaky (diberi no HP mba Zaky). Saya save no mba Zaky, akhirnya sering melihat status WA-nya mba Zaky termasuk postingan-postingan di IG-nya juga. Nah melihat postingan mbak Zaky tentang pendaftaran Komunitas Permata Hati, kok hati saya tergerak kepengin ikutan, terlebih biaya juga alhamdulillah dimampukan olehNya. Alhamdulillah akhirnya bergabung di PH. 

Perjalanan belajarnya selama di Permata Hati...

Saya bisa tahu masalah saya.

Saya bisa belajar mencitai diri.

Saya bisa tahu tujuan saya.

Tentunya buat saya, ini tidak mudah, tapi saya tetep semangat 💪. Ini juga sangat saya syukuri, bisa ada di sini, di titik ini dan seperti ini 😉 Kurang lebihnya begitu sedikit cerita perjalanan hidup saya. Yang dulu sempat ada pada fase penolakan dengan diri sendiri dan hidup saya sendiri. Tapi setelah mengenal dan belajar lebih tentang pemberdayaan diri, akhirnya saya pelan-pelan mulai menerima kehidupan saya. Salah satunya kisah hidup yang ceritakan ini ðŸ‘†

Dengan berani bercerita seperti ini, bentuk dari telah penerimaan saya terhadap kehidupan saya. Ini juga bisa menjadi sarana saya untuk self healing. Eeuuummmm... Saya tidak bangga dengan kisah perjalanan hidup saya, tetapi saya bersyukur di perjalankan di jalan itu dan saya berhasil melewatinya, hingga saat ini, berada di titik ini,dan perjalanan kehidupan InsyaAllah masih panjang, tentunya membutuhkan banyak sekali bekal (ilmu) untuk mampu melewati perjalanan yang akan saya lewati. 

Pokoknya makasih, makasih, makasih Permata Hati. Saya cinta komunitas ini, saya nyaman berada di sini. Pokoknya luv luv untuk kalian semua 💞


Tidak ada komentar:

Posting Komentar