Sekapur Sirih Permata Hati



Sebagai perempuan yang sudah menikah, pastinya ada harapan untuk memiliki buah hati. Namun bagaimana jika sudah lama menikah, tetapi harapan akan hadirnya buah hati belum juga terpenuhi?

Sedih, kecewa, marah, putus asa, dan gejolak emosi negatif lainnya seringkali datang dan semakin menjadikan para perempuan pejuang garis dua ini mengalami tekanan baik lahir maupun batin.

Demikian pun dengan saya, yang sudah menikah lebih dari 10 tahun. Untuk bisa sampai pada kondisi emosi dan batin yang lebih stabil, butuh proses bertahun-tahun. Dan saya yakin, di luar sana, banyak perempuan yang mengalami hal yang sama dengan saya.

Oleh karena itu saya mengajak para perempuan yang memiliki tantangan hidup yang sama dengan saya, untuk saling bergandengan tangan dan saling menguatkan. Bahwa kita pasti bisa melewati tantangan ini, dan menjadikan masalah kita sebagai sebuah kekuatan. Karena kita semua berhak bahagia, meski masih menjadi pejuang garis dua.

Karena kebahagiaan kita sesungguhnya tidak bergantung pada sudah punya anak atau belum. Bukankah banyak perempuan yang sudah memiliki anak atau para ibu beranak di luaran sana yang tidak bahagia? Berarti kebahagiaan hati kita bukan tergantung pada terpenuhinya keinginan, tetapi bagaimana kita bisa menerima dan berdamai dengan keadaan.

Maka, saya dan tim membuat sebuah komunitas yang kami beri nama PERMATA HATI. Wadah bagi para perempuan pejuang garis dua dan perempuan siapa saja yang mau belajar dan bertumbuh untuk belajar me-rekonstruksi ulang makna bahagia. Sehingga kami semua mampu berbahagia saat ini juga, dengan menerapkan pola hidup sehat secara holistik. Yaitu sehat fisik, sehat mental, sehat emosional dan juga sehat spiritual.

Harapannya kelak, jika kami dikaruniai anak, kami tidak kehilangan kebahagiaan ini. Tetapi justru kami mampu melipatgandakan kebahagiaan di dalam diri kami. Dan jika pun belum, kami tidak kehilangan kebahagiaan di dalam hati kami.

Meskipun Permata Hati lahir dari rasa empati terhadap para pejuang garis dua, tetapi perempuan siapa saja yang mau belajar dan meningkatkan pengembangan dirinya pun kami terima sebagai anggota. Karena saya percaya setiap perempuan memiliki tantangan hidupnya sendiri-sendiri. 

Jadi kami membuka pintu seluas-luasnya untuk perempuan siapa saja yang berniat untuk belajar dengan sungguh-sungguh menjadi perempuan yang lebih sehat dan bahagia. Harapannya setiap perempuan memiliki lingkungan yang kondusif untuk penyembuhan dan pertumbuhan dirinya, apapun tantangan hidup yang tengah di hadapi. Karena kurikulum belajar di Permata Hati berlaku umum, yaitu bagaimana kita sehat dan bahagia secara lahir dan batin, sehingga mampu menjadi tuan dari tantangan hidup kita masing-masing. 

Selain itu Komunitas Permata Hati juga mendorong untuk pemberdayaan perempuan. Bahwa perempuan adalah agent of change dimulai dari dirinya sendiri, keluarganya dan lingkungan sekitarnya. Sehingga saat kita sudah selesai dengan diri kita sendiri, kita mampu berdaya dan berkarya untuk memberikan kemanfaatan pada sesama. Berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan juga menjadi rahmat bagi alam semesta.


Zakiyah Darojah

Direktur & Founder 
Komunitas Permata Hati


Tidak ada komentar:

Posting Komentar