Sharing Session Pejuang Garis Dua
Program Lanjutan Batch 1
Divisi Program Hamil Permata Hati
Bersama mbak Arina Manasikana,
seorang pejuang garis dua yang saat ini sudah dikaruniai 3 anak.
Notulen: Indah Catur
Diskusi
1. Ikhtiar apa yg mbk arina lakukan hingga berhasil
sebagai pejuang buah hati (Indah)
▶ Sejujurnya belum banyak ikhtiar yang saya lakukan kala itu, karena
sebenarnya saya mengetahui kenapa lama belum punya anak dan kondisi rahim saya
“dalam” justru tanpa sengaja saat pijat saya bareng ipar perempuan sehabis
acara nikahan adik saya. Setelah pijat itu baru tahu bahwa ternyata kondisi rahim
saya itu dalam gitu jadi sperma sudah mati sebelum masuk ke rahim dan ketemu
dengan sel telur
2. Mbk Arina kalau boleh tau sekian lama blm
dikaruniai anak karena faktor apa? Apa ada penyakit tertentu atau spt apa?( Mbk
Zein)
▶ Kalau saya kebetulan bukan karena penyakit tertentu mbak Zein tapi
karena kondisi rahim saya itu kalau istilah orang Jawa “dalam” gitu, jadi
ketika sperma keluar dia belum nyampe ke rahim dan ketemu sel telur dia udah
mati duluan gitu. Saya kebetulan nggak tahu ini penjelasan ilmiah dan istilah
kedokterannya apa ya 😄
3. Hai mba Arina..Menurut mba arina, faktor apa
yang mna Arina rasakan menjadi sebab akhirnya dikaruniai hamil? (Mbk Zaki)
▶ Kalau faktor yang saya rasakan sepertinya banyak mbak Zaki.
Pertama *Husnudzon* kepada Allah bahwa suatu saat pada waktu yang tepat saya
akan dikarunia di momongan.
Kedua “ikhtiar tanpa target” dalam artian ya ketika berkumpul dengan suami ya
pokoknya menikmati gitu aja ☺️☺️ tanpa target harus jadi …
ketiga pasrah, ini menjalaninya yang tidak segampang ngucapinnya 😂
4. Mba arina aku mau tanya, apakah mba arina
mengkonsumsi obat atau suplemen khusus hamil? Kalau ya, obat/suplemen apa mba?
(Mba Yulia)
▶ saya belum dan tidak mengonsumsi suplemen khusus mbak tapi teman
saya menyarankan ada tablet yang mengandung zat besi sayangnya saya lupa
namanya.
5. Hai mba arina, mba setelah dikaruniai buah hati, ada rasa
penyesalan ga mbak punya anak, kasih tips dong buat kami para pejuang buah
hati.
▶ ADA yaitu penyesalan kenapa saya tidak belajar tentang segala hal
menyambut buah hati sejak dalam kandungan sampai ia benar-benar hadir dalam
hidup saya alias telat hehe
Pengetahuan bagaimana mendidik serta bertumbuh bersama buah hati itu agak telat
saya dapat terutama setelah berkenalan dengan ibu Septi Peni di saat anak saya
sudah umur enam tahunan
6. Apa tantangan paling berat selama menjadi
pejuang garis dua dulu, dan bagaimana mba Arina mengatasinya?
▶ Tantangan paling berat selama menjadi pejuang garis dua itu dulu
justru faktor eksternal jadi dari keluarga atau teman yang memang tidak tahu
kondisi kita. itu yang paling berat ….
kemudian juga rasa kesendirian jadi ketika saya pulang dari kantor rasanya saya
berharap ada malaikat kecil yang menyambut saya gitu tapi ternyata itu tidak
kunjung hadir jadi akhirnya memang ketika itu pelampiasan saya banyak jalan
jalan sama suami dan kuliner 😄😄
7. Pernah nggak sih pas waktu masih jadi pejuang
garis dua mbak Arina sampai dititik rasanya lelah, pengen pasrah gitu? Kalo
pernah, gimana cara mengatasinya agar bisa kembali semangat?
▶ Kalau lelah menjadi pejuang garis dua itu sepertinya belum karena
memang waktunya saya tidak terlalu lama jadi sekitar empat tahunan sampai anak
pertama lahir.
Tapi saya pada saat itu sudah sampai di titik kesadaran bahwa pada akhirnya
mendapatkan buah hati itu tidak se matematis 1 + 1 = hamil. Ada suami dan istri
lantas ada anak tidak begitu. Ada hak prerogatif Allah yang itu diluar kuasa
saya. Hak untuk kapan dan ke siapa menitipkan khalifatullah yg baru di muka
bumi. Di titik itulah saya pasrah …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar