MUNTAH KEBANYAKAN ILMU



MUNTAH KEBANYAKAN ILMU


🍀🍀🍀


Orang yang seumur hidup nya belum pernah mengupas salak, maka bagi dia sangat lah susah mengupas salak.


Saya tidak sedang membicarakan seorang artis atau siapapun, jika ada kesamaan nama atau peristiwa hanya kebetulan saja (mirip pendahuluan sinetron Indonesia yaaa ....)


Maksudnya apa-apa itu musti paham dulu ilmunya.


Mau Naik Sepeda, paham ilmunya dulu.

Mau Bikin Sambel, paham ilmunya dulu.

Mau Ngajar, paham ilmunya dulu.

Mau Dagang, paham ilmunya dulu.

Mau Kaya, paham ilmunya dulu.


Apapun itu .... kalau mau BISA dan BERHASIL musti paham ilmunya dulu ....


🍁🍁🍁


Kebanyakan dari kita, termasuk saya, ketika melihat ada orang yg BERHASIL di bidang yang ditekuninya ....


RAMAI-ramai kita ingin ikut MENIRU ....


Kepo dengan ilmunya ....

Kepo dengan caranya ....


Setelah mengetahui ilmunya, caranya, kemudian kita mencoba meniru nya ....


Ternyata HASILNYA tidak sama, dia bisa berhasil, sementara saya tidak ....


🙈🙈🙈


Ah, mungkin ilmunya kurang pas

Ah, mungkin caranya kurang tepat 


Kemudian, ketika melihat kembali ada orang yg BERHASI .... lagi-lagi berbondong-bondong kulakan ilmunya, kulakan caranya ....


Ujungnya tetap sama, ZONK!!


🌸🌸🌸


Mabok ilmu, semua ilmu dipelajari, semua cara diikuti, tapi belum ada satupun yang BERHASIL.


Maka patut dipertanyakan??? 


Yang salah ini ilmunya, yang salah ini caranya, atau bagaimana???


Sebanyak apapun ilmu dipelajari

Sebanyak apapun cara diikuti


Tapi jika hanya selesai di titik belajar, tanpa praktek

diikuti hanya selesai di kisaran waktu sebentar saja.


Semakin ngilmu malah semakin mabok


🙊🙊🙊


Ulama-ulama terdahulu, sebut saja Kyai Soleh Semarang mengajarkan kepada Para Santrinya ilmu yang sederhana saja ....


Misalnya dalam sebuah pengajian disampaikan


"Anak-anak, sholat wajib itu ada berapa waktu, coba sebutkan?"


Santri: "5 Mbah Kyai, dzuhur, ashar, maghrib, isya, subuh."


"Nggih leres, paham semua ya .... ya sudah kita baca Al Fatihah."


🌺🌺🌺


Hanya sesederhana itu saja Kyai Soleh mengajarkan ilmu kepada para santri nya. Namun, dari Pesantren nya kemudian lahir antara lain Ahmad Dahlan yang menjadi Pendiri Muhammadiyah dan Hasyim Asy'ari yang menjadi Pendiri Nahdhotul Ulama.


Lalu kenapa dengan ilmu yang nampak sederhana saja bisa melahirkan GENERASI unggul seperti dua tokoh diatas???


Karena mungkin salah satu nya adalah TINGKAT KEIKHLASAN Kyai Soleh saat mengajarkan ilmu kepada para santrinya. Sebatas ucapan, tapi benar-benar ada di kedalaman RASA beliau, tulus memberikan ilmu.


Atau mungkin juga para santrinya Kyai Soleh adalah santri yang benar-benar NRIMO dan mengosongkan gelas keegoannya, sehingga ilmu apapun yang disampaikan benar-benar meresap ke dalam hati para Santrinya.


Atau mungkin juga orang tua santri juga benar-benar PASRAH dan IKHLAS saat menitipkan anak-anak nya untuk belajar kepada Kyai Soleh?


🌸🌸🌸


Sedikit ilmu tapi diamalkan, bukan hitungan jam, hari atau bulan, tapi hitungan tahun bahkan seumur hidup.


Sudahkah kita mengamalkan ilmu yang kita terima??

atau kita sekedar hanya ingin Ikut-ikutan saja??


Semoga menjadi sebuah renungan.


🍀🍀🍀🍀


Menulis untuk berbagi


Nurhusniyati Hidayat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar