Pikiren Bahagiamu, Aku Gampang



 "Aku ngga pa pa sengsara, yang penting orang-orang yang aku cintai bahagia."


Hufffsss... 


Sekilas kalimat diatas terkesan heroik sekali, mirip dengan dialog tokoh utama di sinetron.

Sebenarnya, tak hanya dalam sinetron, di dunia nyata pun banyak sekali orang yang berucap seperti ini. Demi kebahagiaan orang-orang yang dicintai, rela mengalah, sengsara dan menderita.

Saking familiarnya kalimat ini, sampai-sampai ada lagu berbahasa Jawa yang liriknya seperti ini:

"Pikiren bahagiamu, aku gampang."

Kebahagiaan diri sendiri menjadi nomor 2. Yang terpenting orang tercinta bahagia, tak peduli meski diri sendiri tidak memperoleh kebahagiaan. Rela berkorban atas nama cinta.


Ternyata konsep hidup seperti itu tidak tepat adanya. Bagaimana mungkin aku bisa mencintai orang lain, jika aku tidak mencintai diriku sendiri? Bagaimana aku bisa memahami konsep bahagia orang lain, kalau aku tidak punya konsep bahagia sendiri. Bagaimana aku bisa berbagi kebahagiaan jika aku sendiri tidak memiliki kebahagiaan itu.


Tidak sedikit orang beranggapan bahwa mencintai diri sendiri adalah perbuatan egois dan menunjukkan sikap tidak acuh kepada orang lain. Padahal, mencintai diri sendiri dan egois merupakan dua hal yang berbeda.


Mencintai diri sendiri bukan berarti kamu ingin menang sendiri, justru dengan mencintai diri sendiri, berarti kamu menghargai dan menyayangi dirimu, sehingga kamu bisa merasa cukup terlepas dari apapun kekurangan yang kamu miliki. Kamu menerima semua kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirimu.


Sikap ini yang akan membuatmu lebih mudah menggapai impian dan memiliki hubungan sehat dengan orang lain. Kamu akan memahami bagaimana cara memperlakukan orang lain dengan tepat dan membuatnya bahagia tanpa mengorbankan kebahagiaanmu.


"Assalamu'alaikum, bagaimana kabarnya hari ini, sehat dan bahagiakah?"


Setiap hari, aku selalu mengirim salam lewat chat atau tanya kabar orang lain, baik mitra bisnis, klien maupun calon klien yang aku temui setiap hari.


Namun, aku justru lupa menyapa dan bertanya pada diri sendiri.


"Assalamu'alaikum, Nia, bagaimana kabarmu hari ini, sehat dan bahagiakah?"


Aku terlalu fokus untuk mencintai orang lain

Tapi Lupa untuk mencintai diri sendiri.

Astaghfirullah ....


Terimakasih Permata Hati, terimakasih Mbak Zaki, untuk materi Self Love-nya, luar biasa sekali. Alhamdulillah setelah menyimak dan mempraktekkan ilmu Self Love, aku menemukan diriku kembali. Menyadarkanku untuk tidak hanya mencintai orang lain, tapi juga mencintai diri sendiri.


💓💓💓


Nurhusniyati Hidayat

(Member batch 3 - Komunitas Permata Hati)


#permatahati

#komunitaspositif

#komunitaswanitaberdaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar