Insight Family Excellent


Insight Family Excellent





By: Nurul Hasanah

Selama mempraktikkan family excellent ternyata tidak semudah yang aku bayangkan. Memahami laki-laki itu penuh teka-teki, susah ditebak, bahkan sampai bingung sekali, Mengikuti beberapa cara, namun belum semuanya berhasil. Butuh waktu dan kejadian-kejadian yang nantinya akan bisa diamati dan dipelajari.

Memahami lelaki itu seperti kita baru belajar bercocok tanam. Awalnya hanya sebuah teori, kemudian mempraktikkan teori tersebut, namun dengan berjalannya waktunya pasti ada saja kejadian yang menguras tenaga, pikiran, emosi, ekonomi, dan lain-lain. Contohnya tiba-tiba tanaman kita mati, maka mencari penyebabnya, sehingga tidak ingin terjadi kembali. Mencari cara yang lain, supaya tanaman ini tidak mati dan tetap hidup dengan subur.

Banyak belajar dari kejadian, bahwa ada tipe lelaki yang ingin diperhatikan. namun tidak lebai. Terlalu diperhatikan, biasanya lelaki itu semakin risih. Nah, terkadang pikirannya perempuan itu berbanding kebalik dengan laki-laki.

Lelaki itu sebagian ada yang suka jika berbicara padanya menggunakan nada yang pelan atau lembut, tersenyum saat bertemu, melakukan sesuatu yang tidak. terduga olehnya, pintar, perhatian yang unik, energik, tegas namun lembut, bersih, wangi, pandai mengelola emosi, dan peka terhadap pasangan.

Namun kita tetap berusaha memperbaiki untuk menjadi pasangan harmonis, pasangan yang selalu dirindukan, tetapi jangan lupa untuk terus memanjatkan doa kepada Sang Maha Cinta, karena dengan campur tangan-Nya pasangan kita tidak berbelok arah serta cintanya masih terjaga..

Beliau juga berkata seperti ini "Cintaku berbeda dengan lainnya, aku lebih suka bertindak dalam senyap, tidak kentara, namun saat yang lain terlelap, aku tetap. terjaga untuk melangitkan doa untuk orang tercinta. Yaa begitulah cintaku."

Jika sudah seperti ini mau apalagi, cukup diterima, dipercaya. Pada dasarnya Cinta itu anugerah dari Sang Maha Cinta. Kecewa, sakit hati, bahagia, sedih, menangis, suka, senang itu memang pasti ada, karena semua itu bumbu-bumbu dari rasa cinta yang ada. Semoga Tuhan senantiasa menjaga cinta dan rasa yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar